Pedomandalam pembuatan rumusan masalah adalah dengan menggunakan rumusan 5W + 1H. Jika mengalami kesulitan menentukan topik atau tema penelitian, Anda bisa menerapkan 5W + 1 H. Caranya cukup membuat pertanyaan yang menarik, sebanyak mungkin yang Anda minati. Contoh Rumusan Masalah Makalah. Berikut beberapa contoh rumusan Menyusun daftar pertanyaan merupakan kunci keberhasilan suatu wawancara. Ada beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman dalam menyusun pertanyaan. 1. Pertanyaan sebaiknya menggunakan kalimat yang efektif,singkat, padat, dan jelas. Pertanyaan tidak bertele-tele dan tidak jelas, sehingga dapat membingungkan narasumber. 2. Susunlah kalimat pertanyaan yang mewakili keingin tahuan konsumen media anda pembaca, pendengar, penonton. 3. Mengunakan pertanyaan terbuka, bukan pertanyaan tertutup yang jawabannya, ya atau tidak. 4. Susun pertanyaan dengan susunan yang logis, tidak hanya antara pertanyaan yang satu dengan pertanyaan yang lain, tapi juga antara pertanyaan dengan jawaban narasumber. 5. Jika wawancara menyangkut topik yang sedang hot, aktual dan banyak ditunggu orang perkembangannya, maka pertanyaan pertama bisa dimulai dengan pertanyaan yang paling penting terlebih dahulu struktur piramida terbalik. Namun, dengan tetap memperhatikan keramahan, kesopanan, tidak bergaya interogatif dan sok paling tahu, yang dapat membuat narasumber tidak nyaman dan defensif. [cara jadi reporter, penyiar] 6. Jika topik wawancara adalah masalah ringan dan bernuasa human interest, maka pertanyaan bisa dimulai dari yang ringan, mudah, dan tidak memaksa narasumber untuk berpikir terlalu dalam. Untuk wawancara seperti ini sebaiknya hindari pertanyaan yang sulit dan langsung menohok ke pokok permasalahan atau langsung ke hal yang lebih substansial. 7. Buat pertanyaan yang tidak menimbulkan salah interpretasi dan bermakna ganda. Buatlah pertanyaan yang tidak mudah mudah diprediksi oleh narasumber, sehingga jawawaban narasumber tidak datar dan standart. 8. Jika dalam pertanyaan memerlukan disampaikannya data-data yang detail angka dan data statistik, maka buatlah seringkas mungkin dan dapat dipahami oleh narasumber maupun audiens anda. 9. Hindari penggunaan istilah atau bahasa yang sulit dimengerti oleh narasumber dan audiens anda. Gunakan istilah atau bahasa yang lazim dan sudah diketahui maknanya secara umum. Jika dari istilah atau bahasa tersebut, ada padanan bahasa Indonesianya, maka gunakanlah. 10. Buat pertanyaan yang relevan kepada narasumber sesuai dengan keahliannya atau kompetensinya. 11. Hindari pertanyaan yang keluar dari fokus masalah yang akan digali. 12. Ajukan pertanyaan satu-persatu, jangan sekaligus beberapa pertanyaan, karena narasumber cenderung akan memilih menjawab satu saja yang paling mudah & tidak menjawab yang lain. 13. Sebaiknya tidak mengawali pertanyaan dengan kata apakah, karDalam mna akan cendrung menggiring narasumber menjawab singkat dan tertutup. Sebuah kalimat bisa menjadi kalimat pertnyaan tergantung dari intonasi yang anda gunakan, tanpa harus mengawalinya dengan kata apakah. 14. Harus mengerti maksud dari awal kalimat pertnyaan yang digunakan. Siapa , digunakan biasanya untuk menanyakan sebuah nama. Apa, untuk memancing narasumber menyampaikan sebuah deskripsi. Kapan, untuk menyanyakan waktu dari peristiwa. Di mana, untuk menanyakan tempat kejadian peristiwa. Mengapa, meminta penjelasan lebih lanjut. Bagaimana, untuk menyakan pendapat narasumber terhadap suatu masalah. 15. Bertuturlah dan jangan membaca ketika menyampaikan kalimat pertanyaan. Post navigation Bagikan 19 Pertanyaan Interview Bahasa Inggris Plus Arti dan Contoh Jawabannya – Saat wawancara kerja dengan bahasa Inggris, pertanyaan interview Bahasa Inggris pasti akan menjadi momok utama, terutama kalau kamu tidak begitu mahir berbahasa Inggris. Wawancara kerja memang momen yang mendebarkan, apalagi jika ini pertama Seorang mahasiswa melakukan penelitian untuk menghasilkan karya tulis ilmiah merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan untuk mendapatkan gelar sarjana. Termasuk daftar beberapa pertanyaan baik yang berjenis terbuka maupun tertutup. Kali ini akan membahas contoh pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup yang sering ditanyakan ketika wawancara pengambilan data. Berbagai pertanyaan tentunya berbeda tergantung dari jurusan yang kamu ambil dan konsentrasi serta topik penelitian yang akan dilakukan. Seperti misalnya ada jurusan konseling, kebidanan, keperawatan maupun jurusan pada perguruan tinggi lainnya. Contoh pertanyaan-pertanyaan tersebut juga banyak diajukan dalam wawancara kerja untuk proses rekrutmen dan penerimaan karyawan baru dalam suatu perusahaan. Tapi kali ini kita akan fokus pada pertanyaan seputar penelitian ilmiah. Sebelumnya Tahukah kamu perbedaan antara pertanyaan terbuka dengan pertanyaan tertutup pada suatu proses pengambilan data? Yang dinamakan dengan pertanyaan terbuka adalah jenis pertanyaan yang memungkinkan sampel memberikan jawaban secara terbuka dan seluas-luasnya. Sementara itu jenis pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang hanya dapat dijawab dengan jawaban ya atau tidak atau diberikan pilihan multiple choice. Jadi seperti semacam pilihan berganda yang hanya bisa dipilih dari pilihan yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Contoh Pertanyaan Terbuka dalam Wawancara Mengapa ada pertanyaan perlu disusun oleh peneliti Sebelum turun ke lapangan? Karena semakin baik teknik pertanyaan semakin efektif dan efisien juga proses pengambilan data di lapangan. Sementara pertanyaan terbuka lebih menekankan terhadap pemikiran konseptual penelitian kita mengarah kepada diskusi yang lebih untuk mendapatkan informasi yang belum tergali lebih dalam lagi. Pertanyaan terbuka dalam pengambilan data sampel di lapangan adalah sejenis pertanyaaan yang tidak memiliki jawaban pasti, sehingga jawaban yang dikumpulkan dari sample sangat fleksibel, luas dan bisa menyebar. Berikut contoh pertanyaan terbuka pada penelitian dengan mewawancarai Pihak BAZNAS Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau 1. Bagaimana metode pendistribusian zakat produktif kepada mustahik?2. Berapakah persentasi pendistribusian dana zakat produktif dari jumlah keseluruhan dana zakat?3. Apakah dana yang disalurkan kepada mustahik sudah sesuai anggaran modal mustahik?4. Berapa nominal dana yang di salurkan kepada masing-masing mustahik?5. Bagaimana pola kemitraan BAZNAS dengan para mustahik?6. Bagaimana pola pendidikan, pelatihan dan pengembangan usaha para mustahik yang diterapkan BAZNAS? 7. Pola pendistribusian zakat produktif yang tepat?8. Bagaimana mengoptimalkan profesionalitas kinerja BAZNAS dalam menyalurkan zakat produktif?9. Bagaimana menurut pihak BAZNAS pengembangan skill yang dimiliki mustahik dalam mengembangkan usahanya?10. Apakah ada pengawasan yang dilakukan oleh BAZNAS kepada Mustahik? Contoh pertanyaan terbuka dalam wawancara penelitian lainnya Bagaimana pengalaman kamu dalam menggunakan produk/jasa ini?Bagaimana pkamungan kamu tentang peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari?Ceritakan pengalaman kamu dalam berinteraksi dengan sistem pendidikan saat pendapat kamu tentang tantangan yang dihadapi dalam industri ini?Ceritakan tentang pengalaman kamu dalam mengatasi konflik di tempat kamu mendefinisikan keberhasilan dalam karier atau kehidupan kamu?Apa yang kamu harapkan dari produk/jasa ini dalam jangka panjang?Ceritakan tentang pengalaman kamu dalam mengelola proyek yang kamu melihat peran budaya dalam mempengaruhi kehidupan sehari-hari kamu?Apa yang menjadi motivasi utama kamu dalam mencapai tujuan pribadi atau profesional? Contoh Pertanyaaan Tertutup dalam Wawancara Pertanyaan tertutup tujuannya adalah untuk mendapatkan spesifik beserta jawabannya terarah dan terkonsentrasi, Radang pada umumnya juga akan mengarah ke diskusi atau dialog yang beberapa topik. Pertanyaan tertutup, adalah jenis pertanyaan yang sudah ada pilihannya, biasanya kita sebut sebagai pilihan berganda, karena memang peneliti sudah mempersiapkan jawabannya pada kuisioner yang diberikan, seperti misalnya pemberian skala pada jawaban yang ada dibawah kamu pernah mengunjungi acara seni dan budaya dalam setahun terakhir? Ya / TidakApakah kamu setuju bahwa lingkungan berperan penting dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia? Setuju / Tidak SetujuApakah kamu mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari sekali seminggu? Ya / TidakApakah kamu pernah menggunakan aplikasi kesehatan untuk melacak aktivitas fisik kamu? Ya / TidakApakah kamu merasa puas dengan layanan pelanggan yang diberikan oleh perusahaan ini? Puas / Tidak PuasApakah kamu menggunakan media sosial sebagai sumber berita utama kamu? Ya / TidakApakah kamu berpartisipasi dalam olahraga atau kegiatan fisik secara teratur? Ya / TidakApakah kamu pernah melakukan perjalanan ke luar negeri dalam dua tahun terakhir? Ya / TidakApakah kamu memiliki akses internet di rumah? Ya / TidakApakah kamu pernah mengalami kecelakaan lalu lintas dalam setahun terakhir? Ya / Tidak Contoh pertanyaan tertutup dalam wawancara lainnya Kata Penutup Pertanyaan terbuka dan tertutup adalah klasifikasi jenis pertanyaan yang digunakan oleh peneliti dalam mencari informasi yang diinginkan terhadap sampel atau populasi tertentu. Kamu harus bisa membedakan antara keduanya, dengan membaca artikel ini semoga saja bisa membedakannya ya Demikianlah daftar pertanyaan terbuka dan tertutup yang bisa kamu gunakan dalam proses pengambilan data dalam penelitian ilmiah. mimin kosngosan doakan semoga kalian bisa menyelesaikan skripsi secepatnya dan mendapatkan gelar sarjana serta mendapatkan pekerjaan yang kalian impikan. Terima kasih sudah berkunjung di kosngosan, jangan lupa share artikel ini dengan menekan tombol share di bawah terima kasih rezaharahap Saya adalah profesional dibidang bisnis, finansial, ekonomi, pendidikan dan lowongan pekerjaan. Saya memberikan informasi peluang usaha dan ide bisnis untuk entrepreneur atau wirausahawan. Saya juga merencanakan strategi bisnis, mengelola penghasilan, menentukan strategi investasi dan mempersiapkan rencana keuangan 1 Menggunakan Bahasa yang Formal. Dalam sebuah laporan hasil wawancara, bahasa yang digunakan adalah bahasa formal. Sesuai dengan ejaan yang disempurnakan, jelas dan mudah dimengerti. Tampilan paragraf, kalimat, kata-kata sampai pada tanda baca yang dipakai benar-benar tepat sehingga enak dibaca. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Berikut ini beberapa contoh pertanyaan dan jawaban wawancara pekerjaan yang bisa dijadikan referensi bagi Anda yang hendak menjalani interview Ceritakan tentang diri anda! Pertanyaan yang sangat sering muncul pada saat interview kerja. Persiapkan jawaban anda terbatas pada bidang pekerjaan yang anda kuasai sebelumnya. Bicarakan tentang karir anda sebelumnya, prestasi yang anda raih, hobi dan aktivitas terakhir yang anda Kenapa anda berhenti dari pekerjaan sebelumnya? Jawablah dengan positif jenis pertanyaan ini. Meskipun anda berhenti karena ada masalah dengan perusahaan atau kantor sebelumnya jangan ceritakan permasalahan tersebut. Katakan saja kalau saat ini anda ingin mencari kesempatan atau lowongan kerja yang lebih baik atau peluang melakukan sesuatu yang istimewa dalam karir anda. 3. Pengalaman apa yang anda miliki dalam bidang ini? Jawab se-spesifik mungkin mengenai keahlian anda di bidang yang anda lamar. Jika tidak memiliki pengalaman yang khusus setidaknya berikan jawaban yang mendekati keahlian yang dimaksud. 4. Apakah anda menganggap diri anda sukses? Selalu jawab "Iya" dan antusias untuk pertanyaan ini. Jelaskan keberhasilan yang telah anda capai dalam hidup ini terutama dalam hal Apa yang anda ketahui tentang perusahaan kami? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab jika anda telah melakukan penelitian terlebih dahulu tentang perusahaan tempat anda melamar. Jawab tentang aktivitas perusahaan tersebut seperti produk yang dijual atau sistem pemasarannya. 6. Apa yang telah anda lakukan untuk mengembangkan pengetahuan anda terakhir ini? Jawab ragam kegiatan positif yang telah anda lakukan tentu saja yang berhubungan dengan pencapaian karir Kenapa anda tertarik bergabung dengan perusahaan ini? Hati-hati menjawab ini karena memerlukan pengetahuan anda tentang perusahaan dan karir jangka panjang yang ingin anda raih. 8. Berapa gaji yang anda harapkan? Pertanyaan mudah yang sangat sulit menjawabnya karena sangat sensitif. Jadi jangan dijawab. Katakan sambil tersenyum "Pertanyaan yang cukup sulit, namun maaf bisakah Bapak/Ibu menjelaskan kisaran gaji untuk posisi ini?" Biasanya pihak perusahaan akan memberikan rentang gaji yang anda tanyakan. Jika tidak, anda bisa bertanya balik mengenai detail pekerjaan yang akan anda jalani serta tanggung jawabnya, baru kemudian bisa memperkirakan gaji yang anda harapkan plus mempertimbangkan tunjangan-tunjangan lain. Itu pun masih kisaran saja, jadi anda sebelumnya harus tahu kisaran gaji untuk posisi seperti Apakah anda bisa bekerja dalam satu tim? Selalu jawab "Iya" dan sebutkan pengalaman yang pernah anda lakukan saat bekerja sama dengan banyak orang. 10. Jika anda diterima, berapa lama anda ingin bergabung di perusahaan ini? Jawaban jangan terlalu spesifik. Anda bisa menjawab seperti ini " Saya ingin selamanya bisa bekerja di sini dengan catatan perusahaan puas dengan hasil kerja saya". 1 2 Lihat Catatan Selengkapnya
BIBLIOTIKA- Artikel ini lanjutan artikel sebelumnya (Contoh Pertanyaan Umum dalam Wawancara Lamaran Kerja 1). Karenanya, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, sangat disarankan untuk membaca artikel sebelumnya terlebih dulu.
Contoh, Jenis-Jenis wawancara - Kids, apa kamu pernah melakukan kegiatan wawancara bersama seseorang atau yang biasa disebut narasumber? Wawancara adalah tanya jawab bersama narasumber untuk mendapatkan informasi atau data. Sekarang kita cari tahu beberapa jenis-jenis wawancara, serta tahapan dan contohnya, yuk! Baca Juga Bagaimana Sikap dan Keterampilan Baik dalam Melakukan Wawancara? Kelas 4 SD Tema 3 Dalam wawancara ada pewawancara yang bertugas untuk menanyakan sejumlah pertanyaan pada narasumber. Sedangkan narasumber adalah orang yang memberikan informasi kepada pewawancara. Sekarang cari tahu jenis-jenis dan tahapan dalam wawancara, yuk! Jenis-Jenis Wawancara Ada beberapa jenis wawancara, di antaranya adalah - Wawancara Serta Merta Wawancara jenis ini dilakukan dalam situasi yang alamiah. Proses wawancara seperti obrolan biasa karena tanpa menggunakan pertanyaan panduan. - Wawancara dengan Petunjuk Umum Pewawancara sudah membuat pokok permasalah yang akan ditanyakan kepada narasumber. - Wawancara Berdasarkan Pertanyaan yang Sudah Dibakukan Wawancara dilakukan dengan cara pewawancara mengajukan pertanyaan berdasakan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan. Baca Juga Bersaing dengan Ratusan Peserta, 3 Reporter Cilik Terpilih Bobo Creative Week Lakukan Wawancara dengan Lyodra Ginting Tahapan Wawancara Dalam wawancara, terdiri dari tiga tahapan, yaitu 1. Tahapan Persiapan - Menentukan maksud atau tujuan wawancara atau topik wawancara - Mengumpulkan informasi, seperti data yang akan ditanyakan kepada narasumber - Menentukan narasumber dan mencari kontaknya 2. Tahap Pelaksanaan - Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri - Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara - Menanyakan pertanyaan - Mencatat dan merekam poin-poin penting selama wawancara berlangsung - Setelah wawancara akhiri dengan mengucapkan salam dan meminta narasumber untuk bersedia dihubungi kembali jika ada data yang perlu dilengkapi. Baca Juga Contoh Teks Pertanyaan Wawancara untuk Pengrajin Wayang Kulit 3. Tahap Penyusunan Hasil Wawancara - Menyusun hasil wawancara dengan memperhatikan laporan, ejaan dan tanda baca - Tidak menambahkan hasil jawaban wawancara dengan pendapat sendiri Hal-Hal yang Harus Dihindari Ketika Wawancara - Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau sudah pasti jawabannya - Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya - Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya - Jangan memotong narasumber saat berbicara - Bersikap lebih pandai dari narasumber Baca Juga Jawaban Pertanyaan - Ayo kunjungi dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani dunia pelajaran anak Indonesia. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Banyakyang bilang bahwa pertanyaan interview kebanyakan adalah pertanyaan yang tidak jelas dan kurang efektif, hingga menjebak kandidat. Nah, agar lebih mudah dalam persiapan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan interview, dibawah ini ada 10 pertanyaan yang sering dan akan selalu ditanyakan oleh HR dalam interview. Pedoman wawancara dalam sebuah penelitian adalah hal penting. Sebelum melakukan proses wawancara peneliti memerlukan panduan yang digunakan untuk membantu mengarahkan narasumber pada topik penelitian dan rumusan masalah yang ingin diketahui. Dalam penelitian, proses wawancara sangat bermanfaat untuk mendapatkan cerita dibalik pengalaman narasumber. Pewawancara dapat mencari informasi tentang suatu topik yang memiliki kaitan dengan penelitian. Wawancara juga dapat digunakan untuk tindak lanjut terhadap responden tertentu pada kuisioner, misalnya untuk menyelidiki lebih lanjut tanggapan responden terhadap penelitian. Macam-macam Pedoman Wawancara Ada berbagai macam jenis pedoman dalam wawancara yang harus kamu ketahui, seperti berikut. Wawancara informal dengan pendekatan percakapan. Wawancara ini tidak memberikan pertanyaan yang telah ditentukan. Jadi proses wawancara bisa terbuka tetapi tetap disesuaikan dengan sifat dan prioritas narasumber, waktu wawancara, dan pewawancara. Wawancara pendekatan panduan umum. Pendekatan panduan ini memiliki tujuan untuk memastikan bahwa bidang informasi umum yang sama dikumpulkan dari beberapa orang atau narasumber. Hal tersebut membuat fokus pendekatan percakapan jauh lebih banyak, tetapi masih memiliki kemungkinan untuk tingkat kebebasan dan kemampuan beradaptasi demi mendapatkan informasi dari narasumber. Wawancara standar dan terbuka. Pedoman wawancara ini menggunakan pertanyaan terbuka yang sama ditanyakan kepada semua narasumber. Pertanyaan terbuka merupakan responden memiliki kebebasan untuk menjawab pertanyaan. Pendekatan ini dapat memfasilitasi wawancara yang lebih cepat dan lebih mudah dianalisis maupun dibandingkan. Wawancara tertutup dengan responden tetap. Jadi responden atau narasumber ini akan diwawancarai dengan pertanyaan yang sama dan diminta untuk memilih jawaban dari berbagai macam alternatif yang sama. Format ini membantu mereka agar tidak berlatih dalam wawancara. Pedoman wawancara sangat dibutuhkan dalam proses penelitian untuk membuat data lebih valid. Proses Penyusunan Pedoman Wawancara Penelitian Proses penyusunan pedoman wawancara juga perlu diperhatikan. Ada beberapa proses yang membantu kamu untuk menyediakan pedoman untuk wawancara dengan baik, seperti berikut. 1. Pertanyaan Wawancara Berbeda dengan Pertanyaan Penelitian Faktor pertama yang harus kamu ketahui adalah pertanyaan wawancara berbeda dengan pertanyaan penelitian. Untuk pertanyaan penelitian akan menjelaskan tentang masalah yang ingin dipelajari. Akan sulit bagi kamu untuk mengajukan pertanyaan penelitian literal kepada orang lain terkait identifikasi masalah. Misalnya, jika kamu ingin mengetahui Mengapa pelajar saling melakukan bullying, maka kamu tidak bisa bertanya kepada mereka dengan bahasa “mengapa kamu mengejeknya?”. Pertanyaan penelitian biasanya terlalu luas untuk dijadikan pertanyaan wawancara yang produktif Jika kamu memiliki beberapa pertanyaan penelitian, maka harus disusun rencana pengumpulan data terlebih dahulu. Hal tersebut akan membantu kamu untuk mengumpulkan bukti secara Kredibel dengan pertanyaan penelitian. 2. Pikirkan Setiap Pertanyaan dengan Baik Sebelum melakukan proses wawancara, kamu harus memikirkan bahwa pertanyaan wawancara untuk penelitian harus sesuai dengan topik penelitian. Melalui wawancara yang sedang kamu lakukan, pastikan rumusan masalah dalam penelitian bisa terjawab. Setiap narasumber atau responden yang kamu ajak untuk wawancara pasti bisa menjawab pertanyaan, meskipun ternyata tidak benar-benar berpikir banyak tentang topik penelitian kamu. Ketika narasumber setuju untuk diwawancarai, mereka berusaha membantu dengan menawarkan apapun yang yang dipahami tentang topik penelitian. Oleh karena itu kamu harus memikirkan cara mengajukan pertanyaan yang jawabannya sesuai dengan apa yang sedang diteliti. Pikirkan setiap pertanyaan dengan baik dan cobalah membuat responden menjawab dengan jelas setiap pertanyaan. 3. Ajukan Pertanyaan dan Tulis Jawaban Setelah berhasil membuat rangkaian pertanyaan yang sesuai dengan penelitian kamu untuk responden, lakukan wawancara dengan suasana yang nyaman bagi responden sehingga mereka bisa menjawab sesuai dengan kemampuan. Kamu bisa merekam hasil wawancara agar memudahkan untuk mengulas kembali menjadi bukti penelitian. Tidak hanya merekam, kamu juga bisa menulis poin-poin penting terhadap jawaban responden di Catatan Kecil. Hal tersebut akan memudahkan kamu untuk mengetahui jawaban responden berkaitan dengan penelitian atau tidak. Jika jawaban responden ternyata kurang jelas, kamu bisa meminta untuk menjelaskannya lebih rinci secara perlahan-lahan. Penutup Pedoman wawancara penelitian sangat penting untuk dipahami. Melalui pedoman tersebut kamu bisa melakukan wawancara dengan narasumber atau responden sesuai dengan topik penelitian.
pengaruhnyadi dalam topik penelitian, harus eksplisit Rumusan ini mempunyai konsekuensi terhadap relevansi maksud dan tujuan, kegunaan penelitian, kerangka pikiran dan metode penelitiannya Umumnya diawali dengan kata tanya: apakah, bagaimanakah, mengapa, dan sebagainya. Tetapi bisa juga dengan kalimat pernyataan.
Wawancara – Pengertian, Tujuan, Jenis, Tahap dan Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Wawancara yang dimana dalam hal ini meliputi fungsi, pengertian, tujuan, jenis, tahap dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Wawancara Wawancara adalah percakapan antara 2 orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Yang tujuan dari wawancara ialah untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Berikut ini terdapat beberapa pengertian wawancara menurut para ahli, terdiri atas Wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung face to face untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian. Wawancara adalah alat yang sangat baik untuk mengetahui tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, motivations, serta proyeksi seseorang terhadap masa depannya ; mempunyai kemampuan yang cukup besar untuk menggali masa lalu seseorang serta rahasia-rahasia hidupnya. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Contoh Iklan Baris Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan secara langsung antara pewawancara interviewer atau guru dengan orang yang diwawancarai interviewee atau peserta didik tanpa melalui perantara, sedangkan wawancara tidak langsung artinya pewawancara atau guru menanyakan sesuatu kepada peserta didik melalui perantaan orang lain atau media. Jadi, tidak menemui langsung kepada sumbernya. Tujuan Wawancara Menurut Zainal 2010 tujuan wawancara adalah sebagai berikut Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu. Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah. Untuk memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau orang tertentu. Jenis-Jenis Wawancara Adapun jenis-jenis wawancara yang diantaranya yaitu 1. Wawancara Berstruktur Wawancara terpimpin dikenal dengan istilah wawancara berstruktur atau wawancara sistematis. Bentuk wawancara berstruktur, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban agar sesuai dengan apa yang terkandung dalam pertanyaan tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sudah direncanakan secara rinci dan jelas dan dijadikan sebagai pedoman wawancara. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli Dalam wawancara terpimpin, evaluator melakukan tanya jawab lisan dengan pihak-pihak yang diperlukan, misalnya wawancara dengan peserta didik, orang tua, atau wali murid dalam rangka menghimpun bahan-bahan keterangan untuk penilaian terhadap peserta didiknya. 2. Wawancara Tidak Berstruktur Wawancara tidak terpimpin dikenal dengan istilah wawancara sederhana atau wawancara tidak berstruktur, atau wawancara bebas. Bentuk pertanyaan tak berstruktur, yaitu pertanyaan yang bersifat terbuka. Peserta didik secara bebas menjawab pertanyaan tersebut. Pertanyaan semacam ini tidak memberi struktur jawaban kepada peserta didik karena jawaban dalam pertanyaan itu bebas. Dalam wawancara tidak berstruktur, evaluator mengajukan pertanyaan kepada peserta didik atau orang tuanya tanpa dikendalikan oleh pedoman tertentu. Tahap-Tahap Wawancara Adapun tahap-tahap wawancara yang diantaranya yaitu 1. Tahapan Persiapan Wawancara Menentukan maksud atau tujuan wawancara “topik wawancara”. Menentukan informasi yang akan dikumpulkan atau didata. Memilih instansi atau orang-orang yang akan dijadikan sebagai narasumber yang dapat memberikan informasi keterangan atau data yang diperlukan. Menghubungi narasumber sebelum wawancara dilaksanakan sekaligus merundingkan dengan mereka hal-hal yang berkaitan dengan teknik pelaksanaan wawancara misalnya mengenai waktu, tempat dan sebagainya. Menyusun daftar pertanyaan yang akan digunakan dalam pelaksanaan wawancara. 2. Tahapan Pelaksanaan Wawancara a Tahap pembukaan Pewawancara memperkenalkan diri sekligus mengemukakan maksud dan tujuan wawancara. Pewawancara hendaknya mengikuti tata aturan dan kesopanan baik dalam penampilan maupun penggunaan bahasa. Pewawancara hendaknya berpenampilan rapi, bersih dan enak dipandang. Pewawancara hendaknya menggunakan tutur kata yang sopan dan tidak menyinggung perasaan orang yang diwawancarai. Supaya proses tanya jawab berlangsung dengan baik akan lebih baik apabila pewawancara mengenal lebih jauh mengenai identitas atau keterangan-keterangan yang berkenaan dengan pribadi narasumber. Pewawancara sebaiknya mengenal informasi pribadi yang dimiliki oleh narasumber dengan baik, mulai dari nama, keahlian sampai pada pekerjaan atau jabatannya. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Pengertian Berita Menurut Para Ahli b Tahap inti Ajukanlah pertenyaan secara sistematis. Kemukakan pertanyaan itu secara jelas dan singkat. Jumlah pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan situasi dan waktu. Pertanyaan-pertanyaan disampaikan dengan ramah sehingga dapat menciptakan suasana akrab dengan orang yang diwawancarai. Selama proses wawancara berlangsung, pewawancara hendaknya bersikap sebagai pihak yang netral, artinya ia tidak memihak pada suatu konflik pendapat, peristiwa ataupun konflik-konflik lainnya yang mungkin dikemukakan narasumber. Pewawancara hendaknya tidak pula mempengaruhi sikap, pendirian ataupun emosi-emosi narasumber. Pewawancara juga harus mempunyai kesiapan dan teknik-teknik khusus dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi misalnya jawaban yang dikemukakan narasumber dan sebagainya. Pewawancara hendaknya memiliki kemampuan medengar yang akurat, catatlah data penting yang dikemukakan oleh orang yang diwawancarai, apabila perekaman data menggunaklan tape recorder, hendaknya berdasarkan persetujuan narasumber terlebih dahulu. Namun demikian walaupun sudah menggunakan tape recorder sebaiknya pewawancara tetap melakukan pencatatan yang cukup berupa kata-kata kunci dari pendapat yang dikemukakan narasumber. Catatan atau kata-kata kunci itu gunanya untuk membantu pewawancara agar dapat merencanakan pertanyaan baru berikutnya dan membantu pewawancara untuk mencari pokok-pokok penting dalam pita kaset sehingga mempermudah proses penganalisisnya. c Tahap penutup Akhiri kegiatan wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan, pewawancara hendaknya menyatakan ucapan terima kasih. Tambahkan pula pengharapannya agar kedua pihak dapat bertemu lagi pada kesempatan lain. Tetaplah pelihara hubungan baik dengan narasumber. Sebelum hasil wawancara itu diolah atau dipublikasikan sebaiknya narasumber mengetahui rekaman atau catatan dari pendapat-pendapat yang telah dikemukakannya itu. Cara ini dapat meghindari kesalahpahaman di samping memberikan kesempatan kepada narasumber untuk mengoreksi kekeliruan yang mungkin terjadi dari yang telah dikatakannya. Kelebihan dan Kekurangan Wawancara Wawancara mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, kelebihan wawancara antara lain 1. Kelebihan Wawancara Terdiri atas Dapat berkomunikasi secara langsung kepada peserta didik sehingga informasi yang diperoleh dapat diketahui objektivitasnya Dapat memperbaiki proses dan hasil belajar Pelaksanaan wawancara lebih fleksibel, dinamis, dan personal Memungkinkan untuk mengajukan banyak pertanyaan yang memerlukan waktu yang panjang. Memungkinkan bagi pewawancara untuk memahami kompleksitas masalah dan menjelaskan maksud penelitian kepada responden. Partisipasi responden lebih tinggi dibandingkan teknik kuesioner. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Analogi adalah 2. Kelemahan Wawancara Adapun kelemahan wawancara antara lain sebagai berikut Jika jumlah peserta didik cukup banyak, maka proses wawancara banyak menggunakan waktu, tenaga, dan biaya. Adakalanya terjadi wawancara yang berlarut-larut tanpa arah, sehingga data kurang dapat memenuhi apa yang diharapkan. Situasi wawancara mudah dipengaruhi lingkungan sekitar. Menuntut penguasaan keterampilan bahasa yang baik dari interviewer. Adanya pengaruh subyektif pewawancara yang dapat mempengaruhi hasil wawancara. Adanya pengaruh subjektifitas dari interviewer terhadap hasil wawancara. Sering timbul sikap yang kurang baik dari peserta didik yang diwawacarai dan sikap overaction dari guru sebagai pewawancara. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang mungkin terdapat dalam wawancara, adapun upaya-upaya untuk mengatasinya adalah Kondisikan keadaan agar lebih baik sehingga tidak terpengaruh keadaan lingkungan yang kurang baik. Bahasa yang digunakan bisa disesuaikan dengan klien agar klien mengerti dan faham. Minimalkan waktu, tenaga, dan biaya yang ada. Pedoman Wawancara Menyusun pedoman wawancara dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut Merumuskan tujuan wawancara. Membuat kisi-kisi atau layout dan pedoman wawancara. Menyusun pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan dan bentuk pertanyaan yang diinginkan. Untuk itu perlu diperhatikan kata-kata yang digunakan, cara bertanya, dan jangan membuat peserta didik bersifat defensive. Melaksanakan uji coba untuk melihat kelemahan-kelemahan pertanyaan yang disusun agar dapat diperbaiki lagi. Melaksnakan wawancara dalam situasi yang sebenarnya. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara No. Masalah Tujuan Pertanyaan Bentuk Pertanyaan Format Pedoman Wawancara No. Aspek-aspek yang diwawancara Ringkasan Jawaban Ket. 1 2 3 4 5 6 Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Wawancara Dalam melaksanakan wawancara, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu Hubungan baik antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai perlu dipupuk dan dibina sehingga akan tampak hubungan yang akrab dan harmonis. Dalam wawancara jangan terlalu kaku, tunjukkan sikap yang bersahabat, bebas, ramah, terbuka, dan adaptasikan diri dengannya. Perlakukan responden itu sebagai sebagai sesama manusia secara jujur. Hilangkan prasangka-prasangka yang kurang baik sehingga pertanyaan- pertanyaan yang diajukan secara netral. Pertanyaan hendaknya jelas, tepat dengan bahasa yang sederhana. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Penggunaan Tanda Baca Hal-Hal Mempengaruhi Hasil Wawancara Berikut ini terdapat beberapa hal-hal mempengaruhi hasil wawancara, terdiri atas Pewawancara Seorang pewawancara yang baik harus memenuhi persyaratan, seperti keterampilan mewawancarai, motivasi yang tinggi, dan rasa aman. Ia tidak ragu dan takut menyampaikan pertanyaan. Pewawancara juga harus menyampaikan pertanyaan yang, merangsang responden untuk menjawabnya, menggali jawaban, dan mencatat semua hasil wawancara tersebut. Bila persyaratan wawancara terpenuhi hasil wawancara akan bermutu. Informan Informan dapat mempengaruhi hasil wawancara karena mutu jawaban yang diberikan tergantung pada apakah dia dapat menangkap isi pertanyaan dengan tepat dan bersedia menjawabnya dengan baik. Seorang pewawancara harus bisa mengarahkan responden dan sabar menghadapinya. Topik Penelitian Topik penelitian atau daftar pertanyaan dapat mempengaruhi kelancaran dan hasil wawancara. Kesediaan responden untuk menjawab tergantung pada apakah ia tertarik pada masalah itu dan apakah topik tersebut sensitif atau tidak. Situasi wawancara Situasi wawancara adalah situasi yang timbul karena faktor-faktor waktu, tempat, ada tidaknya orang ketiga, dan sikap masyarakat pada umumnya. Contoh Wawancara Berikut ini terdapat beberapa contoh wawancara terdiri atas Contoh dari wawancara berstruktur No Pertanyaan Pilihan Jawaban Ya Tidak 1 Apakah bagi anda mata pelajaran matematika menyenangkan ? 2 Apakah anda memiliki buku pelajaran matematika ? 3 Apakah anda pasif saat pembelajaran mata pelajaran matematika sedang berlangsung ? 4 Apakah pada saat ujian mata pelajaran matematika adalah pelajaran yang tersulit ? Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Bibliografi adalah 2. Contoh dari wawancara tidak berstruktur Daftar pertanyaan Bagaimana hasil panen padi tahun ini pak ? Apakah hasil panen tersebut dapat ditingkatkan lagi ? Bagaimana dan langkah apa saja yang bapak lakukan untuk meningkatkan hasil panen bapak ? Wawancara Siswa Bagaimana hasil panen padi tahun ini pak ? Petani Hasil panen tahun ini cukup baik. Siswa Apakah hasil panen tersebut dapat ditingkatkan lagi? Petani Bisa, hasil panen bisa ditingkatkan lagi. Siswa Bagaimana dan langkah apa saja yang bapak lakukan untuk meningkatkan hasil panen bapak ? Petani Untuk meningkatkan hasil panen dapat dilakukan dengan cara pemberian pupuk yang berkualitas, memberantas hama, serta pengairan yang cukup. Daftar Pustaka Arifin, Z. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung PT Remaja Rosdakarya . Erlina, E. 2014, Juni 26. Wawancara Sebagai Alat Ukur Evaluasi Belajar. Dikutip Oktober 2016, dari Jurnal, S. 2013, Mei 10. Kelebihan dan Kekurangan Metode Wawancara dalam Peneletian. Dikutip Oktober 2016, dari Sudijono, A. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta PT RajaGrafindo Persada. Sudjana, D. 2008. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah. Bandung PT Remaja Rosdakarya. Demikianlah pembahasan mengenai Wawancara – Pengertian, Tujuan, Jenis, Tahap dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan dan semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. IContoh karangan 1. Contoh Laporan Hasil Wawancara Laporan hasil wawancara adalah sebuah teks tertulis yang melaporkan suatu wawancara yang telah dilakukan baik itu wawancara dengan pedagang pengusaha guru ketua RT. Contoh wawancara pendidikan sekolah 1. Wawancara itu membincangkan peranan pihak polis dalam mencegah masalah Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sejalan dengan perkembangan zaman, dimana dalam setiap lapangan pekerjaan semakin dibutuhkan tersedianya sumber daya manusia yang handal baik dalam hal kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu, perlu adanya penilaian kompetensi sumber daya manusia, baik dalam rangka rekrutmen maupun pembinaan bagi sumber daya manusia yang telah pelaksanaan penilaian kompetensi sudah umum diketahui dilakukan dengan metode Assessmen Center. Rangkaian penilaian kompetensi dilakukan dengan menggunakan simulasi-simulasi, diantaranya yaitu Analisis Kasus dan Leaderless Group Discussion, serta dilengkapi dengan proses Wawancara berbasis pelaksanaan penilaian kompetensi adalah untuk mendapatkan data dan profil sumber daya manusia yang diperlukan, guna menjadi dasar penilaian atau seleksi lebih lanjut, serta pengembangan kompetensi selanjutnya. Minimal, bagi orang yang dinilai, ia dapat merencanakan pengembangan dirinya sendiri atau merencanakan karirnya. Sementara itu, bagi organisasi, penilaian kompetensi ini perlu dalam rangka penyusunan database profil kompetensi sumber daya manusianya, sebagai dasar penerapan manajemen sumber daya manusia yang transparan, kompetitif, dan berbasis merit, serta menjadi dasar bagi upaya pengembangan kompetensi kepemimpinan untuk perubahan budaya kerja dan budaya organisasi. Dalam wawancara berbasis kompetensi, ada 12 hal yang sering muncul sebagai pertanyaan untuk menggali tingkat kompetensi dari orang yang dinilai, yang merupakan kombinasi dari kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik serta kristalisasi pengalamannya dalam menghadapi realitas pekerjaan, yakni1. Cerita mengenai permasalahan terbesar yang pernah ditemui dalam menjalankan pekerjaan. Apa yang menjadi penyebabnya dan bagaimana cara kita mengatasi atau memecahkan permasalahan yang telah berlangsung lama atau berulang-ulang tentu adalah masalah yang besar dalam sebuah organisasi, melibatkan berbagai pihak dengan tingkat kesulitan yang tinggi dalam penyelesaiannya, sehingga kegagalan dalam penyelesaiannya akan berdampak signifikan bagi organisasi, bahkan juga bagi pihak-pihak lainnya di luar dalam penyelesaian suatu masalah dalam sebuah organisasi tentu saja tidak selalu pilihan kita pribadi, tapi sering kali merupakan penugasan dari atasan. Tentu kalau bisa memilih, tidak sedikit kita yang akan memilih untuk menghadapi pekerjaan atau tugas dengan seminim mungkin permasalahan. Namun, kalaupun bahkan harus memilih ada baiknya untuk terlibat dalam tugas atau pekerjaan dalam rangka penyelesaian suatu permasalahan yang besar. Tentunya dengan memperhatikan kemampuan kita dalam mengelola sumber daya yang kita miliki dan mengantisipasi kemungkinan risiko yang mungkin muncul. Semakin signifikan dampak suatu permasalahan maka akan semakin signifikan juga daya ungkitnya terhadap ganjaran prestasi yang akan diterima kalau berhasil, atau sebaliknya pukulan kegagalan yang harus ditahankan. Kompensasi sebanding dengan gradasi tingkat kesulitan permasalahan yang kita hadapi, karena itu tidak perlu selalu mengeluh bila menghadapi permasalahan yang besar, bisa saja "upah" yang besar sedang menanti di a. Berikan contoh perencanaan berdampak strategis yang pernah dibuat bagi instansi/organisasi tempat kita perencanaan dikatakan berdampak strategis, salah satunya bila targetnya ditetapkan untuk sebuah jangka waktu yang panjang, dan hasilnya menyangkut kepentingan banyak pihak. b. Ceritakan bagaimana cara Saudara membuat perencanaan tersebut serta pertimbangan apa saja yang menjadi dasar dari perencanaan suatu perencanaan secara detil berarti membangun sebuah narasi lengkap dengan langkah-langkah yang sistematis. Tetapi tidak berarti detail selalu berarti baik. Kalau tidak maka tidak mungkin muncul ungkapan "iblis ada dalam detail." Menceritakan langkah perencanaan secara ringkas namun memberikan gambaran besar atas apa yang terjadi dan hubungan antar hal yang menjadi dasar pertimbangannya adalah sebuah keahlian. c. Ceritakan bagaimana cara Saudara memastikan rencana yang sudah dibuat dapat tidak ada yang pasti dalam hidup ini. Apa yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri. Oleh karena itu tambahkan sedikit bumbu ketentuan peraturan perundang-undangan di sini. Masyarakat saat ini, mempunyai kesadaran bahwa segala sesuatunya harus dilindungi dengan hukum, karena hanya pelanggaran atas hukum juga yang bisa benar-benar berakibat sangat fatal, meskipun masih banyak juga fakta bahwa hukum bisa "ditafsirkan" sesuai selera. Untuk itu jangan terlalu banyak mengutip ketentuan perundang-undangan, itu sedikit agak Upaya apa saja yang Saudara lakukan untuk mencapai hasil kerja yang lebih baik?Penguasaan atas aturan dan pedoman yang terkait dengan pekerjaan, kemampuan membangun kepercayaan di antara para pegawai, sehingga memunculkan sikap bertanggung jawab dan mempunyai inisiatif terhadap pencapaian tujuan organisasi, adalah upaya yang layak untuk mendapat tempat dalam cerita kita. 4. a. Ceritakan mengenai keputusan yang pernah Saudara ambil dan berdampak besar/luas bagi instansi!Keputusan adalah sebuah tindakan administrasi yang harus disandarkan pada peraturan, karena di luar itu berarti penyalahgunaan kewenangan. Namun, hal yang tidak diatur dalam peraturan adalah celah bagi munculnya sebuah diskresi yang dijamin oleh undang-undang sepanjang maksudnya adalah untuk kesejahteraan umum. Biasanya yang seperti ini berdampak luas tidak saja dalam internal organisasi tapi juga keluar, karena tindakan seperti ini bisa menjadi rujukan untuk memunculkan aturan baru yang terlambat datang. Cerita seperti ini juga layak untuk mendapat tempat dalam daftar hal-hal yang perlu diceritakan. b. Bagaimana situasinya dan bagaimana cara Saudara mengambil keputusan tersebut?Deskripsi atas realitas secara apa adanya seringkali adalah bentuk penjelasan yang paling menarik, karena pewawancara dapat menangkap bentuk kejujuran dari pengakuan kita, dan banyak hal menarik dalam realitas yang dijelaskan secara jujur. Bahkan pengalaman atas realitas dalam suatu proses pengambilan keputusan dalam penyelesaian sebuah persoalan adalah rujukan berharga baik bagi orang yang dinilai, pewawancara dan berbagai pihak lainnya yang mendengar penjelasan tersebut. Terlepas dari banyak kelemahan dan kekurangan atas keputusan yang diambil, sebuah proses pengambilan keputusan sebagai jalan keluar dari situasi yang rumit jelas adalah pelajaran yang berharga ketimbang melarikan diri dari persoalan walaupun untuk sesaat bisa terasa "aman dan nyaman." c. Bagaimana pengelolaan Saudara terhadap resiko yang muncul dari keputusan tersebut?Dalam meminimalisir potensi risiko atas sebuah keputusan tentu yang menjadi rujukan pertama adalah regulasi atau perundang-undangan yang mengatur dan terkait dengan keputusan yang diambil. Namun, tidak kalah penting juga adalah situasi dan kondisi lapangan yang melingkupi suatu persoalan dan berkembang secara faktual di lapangan. Singkatnya idealisme dan realisme harus diupayakan seiring sejalan sekalipun terkesan seperti melangsungkan sebuah "perkawinan paksa" dua sudut pandang yang berbeda. Dalam bahasa sederhana barangkali menyerupai istilah win-win solution, atau pendekatan "menang-menang", sekalipun tidak akan mungkin sama-sama memenangkan dua kepentingan yang berseberangan, namun selalu ada celah meskipun kecil untuk membuat pihak yang kalah pun tidak merasa kalah, karena tidak mungkin untuk memuaskan semua Bagaimana cara Saudara memenuhi/memuaskan kebutuhan stakeholder unit kerja Saudara?Karena tidak mungkin memuaskan setiap orang, maka regulasi dan peraturan adalah sandaran pertama dalam memutuskan sebuah pilihan tindakan. Dalam hal ini, komunikasi yang baik, jujur dan transparan sangat penting untuk dilakukan. Apa yang menjadi kebutuhan atau urusan stakeholder diproses sesuai dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku untuk itu, tidak berlaku diskriminatif dan bebas kepentingan sehingga apapun hasil akhir dari proses tersebut dapat dipertanggungjawabkan. 6. Ceritakan mengenai hal baru yang pernah Saudara buat atau kembangkan terkait dengan pekerjaan Saudara?Apa yang baru di suatu tempat bisa saja adalah hal yang sudah usang di tempat yang lain. Tapi sebuah ide orisinal, atau bahkan sebuah ide imitasi dari suatu tempat antah berantahpun, apabila berhasil mengatasi sebuah persoalan khususnya persoalan menahun di tempat kita, barangkali bisa disebut sebagai hal yang baru, setidaknya di tempat kita. Karena faktanya ide itu diterapkan dan berhasil pada saat kita ada di sana, kalau itu bukan hal yang baru tentu persoalan ini sudah hilang sejak lama. Sebuah ungkapan pertanyaan klasik mungkin bisa sedikit membesarkan hati kita "Adakah sesuatu yang baru di bawah kolong langit? Apa yang ada sekarang, dulupun sudah ada, dan nanti pun masih ada." Jangan ragu untuk mengungkapkan sesuatu yang baru menurut anda, karena orang-orang di sekitar anda mungkin tidak pernah menyadarinya sekalipun solusi itu sudah lama ada di antara Sebutkan contoh perubahan yang pernah Saudara ciptakan dan terapkan pada organisasi/unit kerja yang Saudara pimpin!Dr. Rhenald Kasali dalam bukunya Change! 2017 mengatakan "rayakan setiap keberhasilan bersama rekan dan tim anda, sekecil apapun keberhasilan itu." Setiap orang perlu merasakan lahirnya atmosfer perubahan kalau itu memang nyata adanya, karena tidak mungkin untuk berubah seorang diri. Oleh karena itu, apa yang dinikmati bersama dan mendapat pengakuan dari orang-orang di sekitar kita, kiranya layak disebut sebagai contoh Bagaimana Saudara berupaya menggerakkan dan mengelola komponen-komponen yang ada di unit kerja agar bekerja sesuai dengan target kerja yang telah ditetapkan?Setiap orang perlu dibuat untuk merasa terlibat dalam sebuah upaya mencapai sebuah target. Seorang saja diantara komunitas yang merasa tidak terlibat atau tidak dilibatkan dalam sebuah proyek atau pekerjaan berpotensi untuk menimbulkan gangguan. Pada dasarnya setiap orang memiliki potensi dalam dirinya dalam bentuk dan gradasi yang berbeda-beda. Agar setiap orang bisa terlibat sesuai dengan bakat dan potensinya, maka sangat penting adanya Kerangka Acuan Kerja yang didalamnya memuat agenda kerja dan uraian tugas yang kegiatan memiliki indikator dan target kinerja sesuai dengan rencana kerja. Legalitas atas sebuah keterlibatan juga penting, mungkin sepele tapi legalitas melalui secarik kertas yang bertanda tangan dari pihak yang berwenang turut memberikan kenyamanan dalam bekerja, dia yang dilibatkan merasa memastikan setiap komponen bekerja sesuai dengan target kerja maka dilakukan pengawasan dan evaluasi secara berkala untuk mengantisipasi kendala dan menjadi dasar dalam memberikan penghargaan kepada mereka yang mampu mencapai atau melampaui target Ceritakan upaya Saudara meyakinkan pihak lain untuk mencapai kesepakatan!Salah satu hal yang penting dalam upaya meyakinkan para pihak untuk mencapai kesepakatan adalah adanya jaminan kepercayaan dari para pihak bahwa kita bebas dari segala kepentingan selain dari kepentingan pencapaian tujuan organisasi. Syarat-syarat atau kondisi yang menjadi tuntutan para pihak dikomunikasikan dengan jujur sesuai dengan regulasi dan pedoman yang ada, sehingga hal-hal yang mungkin untuk dipenuhi dan yang tidak mungkin dipenuhi dapat diterima oleh para pihak. Tunjukkan komitmen dalam mengupayakan pencapaian hal-hal yang mungkin untuk dipenuhi, sehingga apapun hasil akhirnya lebih dapat diterima karena telah diupayakan dengan Pemikiran-pemikiran/usulan-usulan apa saja yang sudah Saudara berikan terkait dengan pencapaian visi organisasi? Bagaimana implementasinya?Kegiatan-kegiatan terutama kegiatan yang kompleks, sangat penting dilakukan melalui kerjasama dalam sebuah tim yang kompak. Setiap orang dalam organisasi perlu dibuat merasa terlibat dalam upaya mencapai visi organisasi;Penting untuk melakukan orientasi tim sebelum melaksanakan sebuah kegiatan, sehingga setiap orang mengetahui apa perannya, apa yang mau dicapai, bagaimana cara mencapainya dan kapan harus selesai;Setelah kegiatan berjalan, perlu melakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui tingkat capaian dan menetapkan langkah-langkah antisipasi terhadap kemungkinan kendala yang muncul dan untuk memastikan agar target dapat Bagaimana cara Saudara selama ini dalam menangani konflik di antara orang-orang dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang sensitif?Sedapat mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi berdayakan seluruh sumber daya sesuai dengan peran masing-masing dan kerangka acuan kerja yang telah disepakati dan ditetapkan. Selalu tempatkan diri secara proporsional dan profesional sehingga tidak terlibat dalam konflik yang mungkin muncul. Apabila muncul konflik dan persoalan, lakukan dialog dengan para pihak yang berkonflik sehingga persoalan dapat dipetakan secara komprehensif dari segala perspektif, dan opsi penyelesaian konflik yang ditetapkan dapat dirasakan sebagai opsi yang paling objektif walaupun tidak mungkin memuaskan setiap Bagaimana cara Saudara mengelola keberagaman dalam pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawab Saudara?Perlu untuk menempatkan diri secara profesional, objektif, tidak diskriminatif dan bebas dari kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Hal ini penting untuk menciptakan suasana kesetaraan yang memberi ruang bagi munculnya partisipasi aktif dari seluruh unsur yang beragam, karena setiap komponen merasa dilibatkan dan mendapat tempat sesuai perannya tanpa mempermasalahkan perbedaan. 1 2 3 4 Lihat Worklife Selengkapnya
Sebutkancontoh pengurutan topik masalah dalam pertanyaan wawancara! - 35496138 mukhammadikhsan30 mukhammadikhsan30 06.11.2020 Kimia Sekolah Menengah Atas terjawab Sebutkan contoh pengurutan topik masalah dalam pertanyaan wawancara! Jawab: . bara pada tahan pelaksanaan! 1
Jakarta - Wawancara menjadi salah satu kegiatan yang diujikan dalam pelajaran bahasa Indonesia. Agar kesimpulan laporan hasil wawancara menarik, detikers bisa belajar di sini. Dikutip dari buku 'Arif Teman Berlatih dan Belajar Cerdas' terbitan Grasindo, tujuan wawancara adalah untuk mencari informasi dan data dari narasumber. Sebelum melakukan wawancara ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan proses kegiatan, sebagai berikut-Harus sopan, menghargai, dan ramah dengan memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan wawancara terlebih dahulu, mencairkan suasana, dan tidak menyela yang diperlukan ketika melakukan wawancara adalah keterampilan menyampaikan pertanyaan dengan bahasa yang benar dan baik, serta menyimpulkan narasumber, baiknya yang memiliki pengetahuan terkait peristiwa atau topik. Narasumber memberikan informasi yang diperlukanTerakhir, dalam menyampaikan kesimpulan laporan hasil wawancara adalah dengan mempresentasikan-Topik wawancara-Identitas narasumber-Waktu dan tempat pelaksanaan wawancara-Informasi yang didapatkan dari hasil wawancara-Kesimpulan wawancara-Kritik serta saran tentang wawancara yang sudah BelakangMenuliskan alasan melakukan wawancaraContohKami murid kelas 4 mendapatkan tugas untuk melakukan wawancara tentang tumbuhan dan hewan kepada masyarakat di sekitar tempat tinggal dan TujuanMenuliskan maksud dan tujuan dilakukan wawancaraContohTujuan dari kegiatan ini adalah untuk menggali informasi lebih lanjut dan memperdalam pemahaman kami tentang berbagai hewan dan tumbuhan di sekitar tempat tinggal kami yang meliputi karakteristik tumbuhan dan hewan, serta kaitannya dengan tempat hidupnya serta hak dan tanggung jawab terhadap WawancaraMenuliskan topik wawancaraContohTumbuhan dan Hewan di SekitarkuWaktu dan Tempat KegiatanMenuliskan waktu dan tempat wawancaraContohWawancara dilaksanakan padaHari/Tanggal Sabtu/19 November 2016Waktu pukul - Kampung Mekar JayaLaporan Hasil WawancaraMenuliskan narasumber, pewawancara, dan hasil wawancaraContohNarasumber Bapak kurniawanPewawancara LaniHasil WawancaraPada hari Sabtu, 19 November 2016, pukul - sayang melakukan wawancara kepada Bapak Kurniawan, tentang tumbuhan di sekitar tempat tinggal saya ...KesimpulanMenuliskan kesimpulanContoh Kesimpulan Teks Laporan Hasil WawancaraDikutip dari buku 'Be Smart Bahasa Indonesia' terbitan Grafindo Media Pratama tulisan dalam Majalah Bobo terbitan 10 Maret 2003 berikut contoh hasil wawancaraSejak kapan Kak Indra mengenal musik?Saya dikenalkan dengan musik sejak kecil oleh orang ua. Caranya, dengan mendengarkan ritme atau irama lewat kejadian sehari-hari. Misalnya, waktu mandi dengan memakai gayung, saya belajar mendengar dan membuat ritme tertentu. Saya belajar dengan suara cebur.. suara gayung ketika gayung mengambil air, dan suara byarr.. suara ketika air menyiram tubuh.Selain lewat air, lewat apa lagi kita bisa mengenal irama?Dunia ini dikelilingi dengan ritme. Coba dengarkan suara detak jam, suara mesin kendaraan bermotor, bel di depan perhentian kereta api, bahkan suara detak jantung kita. Ritme itu ada di seluruh dunia dan hidup kita. Jika kita terbiasa mengenal ritme maka perasaan kita akan lebih peka terhadap lingkungan. Ini sangat baik, lo!Apa sih manfaat kita belajar musik, Kak?Wah..besar sekali manfaatnya! Kata para ahli, musik bisa merangsang otak menambah kecerdasan, mental, dan kreativitas. Karena di otak kita ini ada bagian yang dilatih untuk menciptakan dan berkarya. Kreativitas itu penting dikenalkan pada sejak usia berapa anak-anak belajar musik?Usia 4 tahun, atau ketika kita sudah mulai belajar membaca dan belajar contoh kesimpulan laporan hasil wawancara, detikers! Simak Video "Wawancara Eksklusif Pemenang Puteri Indonesia 2023" [GambasVideo 20detik] pay/pal
1 Sebutkan ciri-ciri pertanyaan yang baik untuk wawancara. Berikan contoh. Jawaban: - Sesuai dengan topik. - Jawabannya bukan iya dan tidak. - Menggali lebih banyak informasi. - Diawali dengan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. - Fokus atau tepat sasaran. - Tata bahasa yang benar. - Antar pertanyaan berkesinambungan.
.
  • v2hlnc78sa.pages.dev/960
  • v2hlnc78sa.pages.dev/663
  • v2hlnc78sa.pages.dev/756
  • v2hlnc78sa.pages.dev/669
  • v2hlnc78sa.pages.dev/900
  • v2hlnc78sa.pages.dev/122
  • v2hlnc78sa.pages.dev/314
  • v2hlnc78sa.pages.dev/338
  • v2hlnc78sa.pages.dev/304
  • v2hlnc78sa.pages.dev/460
  • v2hlnc78sa.pages.dev/207
  • v2hlnc78sa.pages.dev/728
  • v2hlnc78sa.pages.dev/112
  • v2hlnc78sa.pages.dev/475
  • v2hlnc78sa.pages.dev/890
  • sebutkan contoh pengurutan topik masalah dalam pertanyaan wawancara