Dilingkungan keluarga, anak-anak harus dikenalkan dan dibiasakan menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi sehari-hari. Penggunaan Bahasa Jawa dengan baik dan benar juga akan membiasakan anak-anak menerapkan unggah-ungguh, yaitu tata krama, sopan santun dalam bersikap kepada orang lain. Menghargai yang lebih muda, dan menghormati yang lebih tua.
Seakanberkata-kata dengan bahasa jawa alus, ngoko dan kromo inggil menjadi makanan sehari-hari dalam attitude. Misalnya, "minta maaf mau tanya sesuatu, maaf mau numpang nanya, pangapunten sambil lewat didepan orang yang lebih tua". Masih banyak hal yang akan menceritakan tentang tradisi dan Bahasa Jawa yang dapat sobat pahami dan
Sebagaiwujud rasa bahagia ini membuat sebagian orang merasa perlu merayakannya dengan mengadakan suatu acara tasyakuran. Adapun bentuk undangan acara tasyakuran dengan menggunakan bahasa Jawa halus adalah sebagai berikut. Kamis Pahing, 29 September 2016 Mugi Katur Dhumateng Panjenenganipun: Bapak/Ibu/Sedherek
ngoko sedangkan untuk berbicara dengan orang lebih tua menggunakan bahasa jawa krama. Pembiasaan penggunaan bahasa jawa pada saat ini sudah mulai tergeser atau luntur. Lunturnya penggunaan bahasa jawa disebabkan berbagai hal, diantaranya: penggunaan bahasa indonesia sebagaibahasa kedatuan atau bahasa pemersatu, anggapan bahwa penggunaan bahasa
bahasaJawa. Begitu juga dalam pergaulan sehari-hari, juga berusaha menggunakan bahasa Jawa yang baik sesuai dengan situasi. Ketika bahasa itu digunakan untuk percakapan anak muda dengan orang tua, maka seyogianya anak muda tersebut menggunakan bahasa Jawa krama inggil dengan baik dan benar untuk menghormati orang yang lebih tua.
Terlalusering menggunakan bahasa ragam ngoko dilingkungan keluarga, masyarakat hingga sekolah, akibatnya banyak kalangan pelajar yang tidak menggunakan bahasa jawa ragam krama; Banyak orang tua dan guru di sekolah lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia, bahkan masih ada sekolah dari swasta yang belum mengajarkan bahasa jawa 2 jam pelajaran
Ngokoalus dan ngoko lugu memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam penggunaannya di kehidupan sehari-hari.. Secara umum ngoko alus dipakai pada situasi yang lebih resmi atau situasi formal, misalnya dalam pertemuan atau percakapan dengan orang yang lebih tua dan mempunyai status sosial lebih tinggi.. Di sisi lain, ngoko lugu digunakan pada situasi yang santai alias tidak terlalu resmi
Dialekgeografis yaitu tempat asal daerah si penutur seperti dalam bahasa Jawa misalnya terdapat dialek Jogja, Solo, Bagelen, dan Banyumasan. 14. biasanya menggunakan bahasa yang halus (krama alus), "Panjenengan menika 15. dengan (kaum) tua tidak akan menggunakan kata "pipis" apabila akan kencing .
2 Jawa Ngoko. Bahasa Jawa Ngoko atau Jawa Kasar biasanya digunakan oleh seseorang pada seseorang lain yang seusia atau sudah dikenal dekat, misal teman, saudara. Jangan menggunakan bahasa ini kepada orang yang lebih tua, atau orang yang kamu hormati, karena kamu akan dianggap tidak sopan. Kaki artinya Sikil; Contoh; Aku nduwe sikil loro Saya
. v2hlnc78sa.pages.dev/862v2hlnc78sa.pages.dev/407v2hlnc78sa.pages.dev/616v2hlnc78sa.pages.dev/788v2hlnc78sa.pages.dev/630v2hlnc78sa.pages.dev/778v2hlnc78sa.pages.dev/532v2hlnc78sa.pages.dev/13v2hlnc78sa.pages.dev/989v2hlnc78sa.pages.dev/496v2hlnc78sa.pages.dev/619v2hlnc78sa.pages.dev/762v2hlnc78sa.pages.dev/292v2hlnc78sa.pages.dev/573v2hlnc78sa.pages.dev/416
percakapan dengan orang tua menggunakan bahasa jawa krama alus